SLBN Luragung – Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan khusus untuk mengoptimalkan potensi kemanusiaannya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi dengan kebanyakan anak lainnya.
Di Indonesia sendiri, Pemerintah mengeluarkan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) salah satunya sekolah inklusi.
Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar bersama dengan anak-anak umum pada sekolah umum juga. Oleh sebab itu, sekolah juga harus memberikan fasilitas dan layanan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus tersebut.
Terdapat ragam jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang patut Anda ketahui. Kebutuhan khusus adalah istilah umum untuk beragam diagnosis, dari yang cepat sembuh hingga yang akan menjadi tantangan hidup dan yang relatif ringan hingga yang berat.
Anak berkebutuhan khusus mungkin akan mengalami keterlambatan perkembangan, kondisi medis, kondisi kejiwaan, dan/atau kondisi bawaan yang menyertainya. Kebutuhan khusus tersebut memerlukan akomodasi agar anak dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.
Anak berkebutuhan khusus adalah sebutan yang biasa digunakan untuk membantu para orang tua memperoleh layanan yang dibutuhkan, menetapkan tujuan yang tepat, dan memperoleh pemahaman tentang kondisi anak mereka serta tekanan-tekanan yang mungkin dihadapi keluarga.
Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Melansir dari buku Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus bagi Pendamping yang diterbitkan oleh kemenpppa.go.id, anak berkebutuhan khusus didefinisikan sebagai anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.
Tipe atau jenis-jenis anak berkebutuhan khusus ada bermacam-macam, masing-masing memiliki penyebutan yang sesuai dengan bagian dari diri anak yang mengalami hambatan. Hambatan tersebut baik yang telah ada sejak lahir, maupun karena kegagalan atau kecelakaan pada masa tumbuh-kembangnya.
Karakteristik anak berkebutuhan khusus dan hambatan yang mereka alami sering kali menyulitkan mereka mengakses layanan publik, seperti fasilitas di tempat umum yang tidak aksesibel bagi mereka, hingga layanan tumbuh kembang dan pendidikan yang relatif membutuhkan usaha dan biaya ekstra.
Perbedaan karakteristik dan kebutuhan mereka dibanding anak-anak pada umumnya membutuhkan bentuk penanganan dan layanan khusus yang sesuai dengan kondisinya. Perbedaan tersebut tak boleh menjadi alasan untuk menghindari atau menelantarkan mereka, melainkan justru membuahkan kesadaran untuk menghargai keragaman individu dan memberi perhatian dan layanan seideal mungkin.
Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
Kita harus mengenali jenis anak berkebutuhan khusus dengan tepat, sehingga perawatan dan juga upaya pendidikan yang diberikan kepada anak tersebut bisa berjalan dengan baik dan tepat.
Berikut ini adalah penjelasan khusus dari jenis-jenis anak berkebutuhan khusus, yaitu:
1. Tunagrahita
Tunagrahita merupakan salah satu jenis anak berkebutuhan khusus dimana salah satu anak memiliki gangguan pada proses perkembangan mental, intelektual serta sosial sehingga perkembangan mereka cenderung lebih rendah dibandingkan anak pada umumnya. Hal ini bahkan bisa saja berupa kondisi keterbelakangan yang membuatnya mengalami masalah dalam berbagai bidang, misalnya: kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi, kesulitan dalam belajar dan memahami suatu masalah. Pada umumnya anak tunagrahita memang membutuhkan penanganan khusus, meskipun tidak tertutup kemungkinan mereka untuk belajar mandiri.
2. Tunanetra
Pada tunanetra ini gangguannya pada indera penglihatanya. Anak tunanetra tersebut tidak bisa melihat secara maksimal, baik itu berupa gangguan total atau bahkan hanya sebagian penglihatan saja. Dalam kondisi seperti ini, seorang anak haruslah mendapatkan pendidikan kebutuhan khusus sejak dini, terutama jika kondisi ini memang dibawa anak sejak lahir.
3. Tunarungu
Tunarungu ini gangguan pada proses pendengaran. Gangguan pada pendengaran ini juga berdampak pada perkembangan berbahasa serta berbicara. Gangguan ini bisa saja berupa kehilangan seluruh fungsi pendengaran atau bahkan sebagian saja. Pada umumnya, anak tunarungu akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, termasuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungannya.
4. Tunalaras
Tunalaras ini merupakan salah satu gangguan pada anak berkebutuhan khusus (ABK) pada proses bertingkah laku serta memiliki perilaku yang tidak baik sehingga mereka cenderung melakukan sesuatu pelanggaran. Jadi, tunalaras ini sebaiknya diberi perhatian khusus baik dari orang tua maupun lingkungan masyarakatnya.
5. Tunadaksa
Tunadaksa ini biasanya mengalami kelainan cacat fisik, kelainan otot dan kelainan saraf. Sehingga anak tunadaksa ini tidak dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dilakukan anak pada umumnya. Seorang anak tunadaksa biasanya akan membutuhkan seorang pendamping dan juga pendidikan khusus untuk melatih gerak tubuhnya.
6. Tunawicara
Pada tunawicara ini mengalami gangguan pada proses bicara. Sehingga anak tersebut susah berkomunikasi selayaknya anak-anak pada umumnya.
7. Kesulitan Belajar
Pada gangguan ini biasanya anak tersebut ketika saat mengikuti kegiatan belajar di kelas tidak mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan benar. Hal itu disebabkan karena mengalami hambatan pada proses perkembangan kemampuan anak biasanya kesulitan membaca, menulis serta penalaran dalam memahami sesuatu.
8. Anak Berbakat
Pada anak ini memiliki kelebihan pada tingkat intelektual serta penguasaan pada setiap kompetensi tertentu yang tidak dimiliki oleh anak pada umumnya. Ini kebalikan dari gangguan kesulitan belajar.
9. Autis
Anak yang memiliki gangguan pada proses perkembangan, emosional dan sosialnya. Sehingga anak ini cenderung lebih emosional dibandingkan anak pada umumnya.
10. Hiperaktif
Gangguan ini biasanya pada proses pemusatan perhatian dan anak tersebut lebih aktif dari anak biasanya. Kondisi ini dapat ditandai dengan adanya peningkatan gerakan, perilaku agresif, perilaku impulsif, dan mudah terusik.
Itulah informasi mengenai pengertian dan jenis-jenis anak berkebutuhan khusus (ABK). Semoga bermanfaat.
Halllo admin. Terimakasih untuk materi tentang anak berkebuthan khusus yang dibagikan dan sangt membantu dalm menyelesaikan tugas mata kuliah. saya mohon ijin untuk menunggunakan salah satu gambar yang ada dalam tulisan untuk cover depan tugas saya. terima kasih admin.
turut senang. silakan pak.