Masjid Istiqlal Uji Aksesibilitas untuk Difabel

Masjid Istiqlal Uji Aksesibilitas untuk Difabel, Mana Saja yang Perlu Diperbaiki
06 September 2021

Masjid Istiqlal menambah aksesibilitas bagi jemaah dengan disabilitas. Program penambahan aksesibilitas yang dimulai pada 2019 ini sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Sekarang program tersebut berlanjut dan menambahkan berbagai fasilitas guna mendukung difabel dalam beribadah.

Chairman of Education, Research, and Training, Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Faried Saenong berharap penyediaan akses bagi jemaah difabel di Masjid Istiqlal dapat diikuti oleh masjid raya di seluruh Indonesia. “Masjid Istiqlal menjadi contoh fasilitas ibadah yang terakses bagi masjid di seluruh daerah,” kata Faried saat uji aksesibilitas di Masjid Istiqlal, Sabtu 28 Agustus 2021.

Beberapa akses untuk penyandang disabilitas yang sudah tersedia di masjid seluas 10 hektare ini masih terpusat di pintu masuk Al Fatah atau tepatnya di pintu pejalan kaki dan pintu utama yang menghadap Gereja Katedral. Akses yang tersedia di pintu Al Fatah antara lain lantai pemandu menuju lift ke tempat ibadah utama di lantai satu dan lantai dua, lift dengan suara, dan lantai yang tidak berundak. Akses ini baru mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas netra dan fisik.

Sayangnya, aksesibilitas tersebut belum tersedia di beberapa pintu lain, seperti pintu Al Malik untuk menuju kantor penglola masjid dan pintu Al Gaffar. “Belum ada ramp di lobi utama pintu Al Malik, masih ada undakan setinggi betis orang dewasa di lobi. Penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda harus digendong ketika hendak masuk,” kata anggota Komnas Perempuan, Bahrul Fuad saat uji aksesibilitas di pintu Al Malik.

Sementara kebutuhan akses bagi jemaah Tuli, seperti simbol atau tanda petunjuk belum tersedia. Toilet yang masih terpisah lantai dengan ruang ibadah juga menyulitkan jemaah pengguna kursi roda bila sewaktu-waktu ingin ke toilet.

Perlu disiagakan petugas yang dapat berbahasa isyarat untuk mendampingi jemaah Tuli atau minimal petugas yang memegang writing pad agar dapat berkomunikasi melalui tulisan ketika mereka ingin bertanya,” kata aktivis Tuli, Surya Sahetapi yang turut serta dalam uji aksesibilitas tersebut. Surya juga menyebutkan perlunya tombol panik di seluruh toilet yang dapat tersambung ke kantor pengelola masjid. Tombol panik berguna bagi jemaah difabel dan non-difabel yang mengalami kendala tertentu di toilet.

Jurnalis difabel Netra Tempo, Cheta Nilawaty juga mengikuti uji aksesibilitas ini. Saat berjalan di atas lantai pemandu dari pintu Al Fatah hingga ruang ibadah, terasa ada alur yang terputus saat mendekati karpet di dalam ruang ibadah. Penting juga lantai pemandu yang menunjukkan arah kiblat di ruang ibadah.

Penunjuk arah kiblat ini dapat dipasang pada tepi karpet supaya tidak tumpang tindih shaf saat sujud. Perlu juga tanda di dalam lantai pemandu yang menunjukkan mana barisan salat perempuan dan laki-laki. Musababnya di dalam ruang ibadah utama di lantai satu, shaf salat perempuan sejajar dengan shaf laki laki.

Chairman of Social and Public Communication Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Mulyono Loji mengatakan shaf salat untuk perempuan dan laki-laki dibuat sejajar untuk menunjukkan tidak ada perbedaan manusia di hadapan Allah. “Baik laki-laki atau perempuan yang dinilai adalah ibadahnya,” kata Mulyono.

Dari semua jenis aksesibilitas yang perlu tersedia, salah satu yang terpenting menurut Barul Fuad adalah unit layanan informasi disabilitas. Layanan informasi ini dapat memberikan keterangan secara komprehensif bagi pengunjung masjid difabel yang kesulitan mengakses titik tertentu di Masjid Istiqlal.

Di antaranya rekomendasi arah, titik kedatangan, letak toilet, peta situs Masjid Istiqlal, hingga berbagai informasi yang dibutuhkan. “Ketersediaan aksesibilitas dan layanan informasi ini juga pasti berguna bagi pengunjung masjid yang membutuhkan pendampingan, seperti orang tua, ibu hamil, dan anak-anak,” kata Bahrul Fuad. (tmp)

You May Also Like

Jenis-Jenis Olahraga Bagi Penyandang Disabilitas

Jenis-Jenis Olahraga Bagi Penyandang Disabilitas

Olahraga dapat membantu penyandang disabilitas untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta mengembangkan keterampilan dan kemampuannya, serta sebagai sarana untuk berprestasi dan meraih cita-citanya.

Sekolah Luar Biasa: Peluang dan Tantangan

Sekolah Luar Biasa: Peluang dan Tantangan

Sekolah Luar Biasa memiliki peran penting memberikan pendidikan dan layanan bagi ABK. SLB berperan mengembangkan potensi dan kemampuan ABK agar dapat mandiri dan berkontribusi kepada masyarakat.

Pendidikan Luar Biasa: Hak dan Kewajiban Setiap Anak

Pendidikan Luar Biasa: Hak dan Kewajiban Setiap Anak

Pendidikan luar biasa dapat diartikan sebagai pendidikan yang diperuntukkan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). ABK adalah peserta didik yang memiliki kelainan fisik, mental, emosional, dan sosial serta memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Penyusunan Modul Ajar

Penyusunan Modul Ajar

Cara membuat Modul Ajar Kurikulum Merdeka tidak jauh berbeda dengan cara menyusun RPP pada kurikulum K13. Letak perbedaannya hanya pada penyebutan perangkat pembelajaran saja. Tujuan pengembangan modul ajar untuk menyediakan perangkat ajar yang dapat memandu guru melaksanakan pembelajaran.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *